Perjuangan Polirobocom_01 dalam KRI 2018 harus berhenti diperdelapan final
Setelah dibabak penyisihan group berhasil mengalahkan Universitas Indonesia dan berhasil masuk ke perdelapan final, Tim Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) Polirobocom_01 Politeknik Negeri Lhokseumawe akhirnya gagal melaju ke babak perempat final. Tim KRAI Polirobocom_01 Politeknik Negeri Lhokseumawe, dalam pertandingan babak perdelapan final KRI tingkat Nasional 2018, belum beruntung saat melawan tim DAGONFLY dari Institut Teknologi Bandung. Dalam pertandingan tersebut, Tim DAGONFLY berhasil mendapat “Rong Bay” dengan waktu 2 menit 3 detik. Rong Bay merupakan lemparan bola dari robot otomatis yang melewati lingkaran dan masuk dalam cawan. Hal tersebut menjadi akhir perjuangan tim Polirobocom_01 dalam Kontes Robot Indonesia tahun 2018.
Sebelumnya pada tingkat regional I Sumatera tim Polirobocom_01 berhasil mendapatkan juara harapan. Tim yang diketuai oleh Fadhli dengan anggota Khairul Yasir, Muammar dan mekanik Muhammad Safwan didampingi oleh Bakhtiar, ST, MT sebagai dosen pembina, memulai pertandingan dengan mengatur sensor robot otomatis agar dapat mendeteksi garis putih dan lapangan yang berwarna hijau dengan baik. Robot manual bertugas memberikan bola pada robot otomatis yang selanjutnya akan menuju ke titik yang ditentukan untuk melakukan lemparan. Ketika robot manual tim Polirobocom_01 sedang mengatur pemberian bola pada robot otomatis, tim DAGONFLY langsung menuju titik lemparan akhir dan berhasil melakukan rong bay, sehingga pertandingan langsung berhenti dan DAGONFLY dinyatakan sebagai pemenang.
Bakhtiar selaku dosen pembina tim Polirobocom_01 mengatakan, kekalahan ini lebih disebabkan oleh pembacaan sensor garis yang terganggu oleh pantulan cahaya lampu yang terlalu terang. Ditanya kenapa robot tim lain tidak terganggu, beliau mengatakan bahwa mereka menggunakan metode lain untuk menuju titik pelemparan, yaitu dengan memasang sensor PING dan kombinasi rotari encoder yang berfungsi untuk menghitung jumlah putaran roda sampai pada titik pelemparan. Selain itu, kematangan dan pengalaman bertanding yang sudah lama membuat tim-tim lain sudah paham betul dengan trik dalam menyiasati kondisi lapangan dan pencahayaan.
Keberhasilan menembus tingkat nasional tahun ini merupakan yang pertama kali sejak tim robot Politeknik Negeri Lhokseumawe mengikuti kontes robot Indonesia tahun 2006. Sementara itu, ketua Tim pembina robotika Politeknik Negeri Lhokseumawe Salahuddin, SST, MT mengatakan perjuangan dan semangat mahasiswa dalam kontes ini patut diapresiasi walaupun harus berhadapan dengan tim yang sudah berpengalaman seperti dari Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Surabaya. Dengan pencapaian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe mampu bersaing ditingkat nasional. Selanjutnya beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Politeknik Negeri Lhokseumawe yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga tim Polirobocom_01 dapat berpartisipasi di tingkat nasional.
KRAI 2018 dimenangkan oleh tim RIVER dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya setelah dalam pertandingan final mengalahkan tim BARELANG_5.8 dari Politeknik Negeri Batam yang berlangsung pada tanggal 13 Juli 2018. KRAI tahun 2018 mengambil tema “melempar bola berkah” yang disesuaikan dengan tema tingkat internasional yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus di Ninh-Binh, Vietnam.